Skip to main content

Jala Menuju Keluarga Sakinah

1. Selalu bersyukur saat mendapat nikmat

Kalau kita mendapat karunia dari Allah swt. berupa harta, ilmu, anak, dll.,bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah diberikan tersebut supaya apa yang ada pada genggaman kita itu berbarakah.

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur (atas segala nikmat yang diberikan), pasti Allah akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih." (Q.S. Ibrahim 14 : 7)

2. Senantiasa bersabar saat ditimpa kesulitan
Semua orang pasti mengharapkan bahwa jalan kehidupannya selalu lancar dan bahagia, namun kenyataannya tidaklah demikian. Sangat mungkin dalam kehidupan berkeluarga kita menghadapi sejumlah kesulitan dan ujian; berupa kekurangan harta, ditimpa penyakit, dll. Nah, sabar merupakan fondasi yang harus kita bangun agar keluarga kita tetap bahagia walaupun sedang ditimpa musibah .

"Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan Allah." (Q.S. Lukman 31: 17)

3. Bertawakal saat memiliki rencana
Allah sangat suka kepada orang-orang yang melakukan sesuatu secara terencana. Nabi Muhammad saw. kalau mau melakukan sesuatu yang penting selalu bermusyawarah dengan para shahabatnya. Musyawarah merupakan bagian dari proses perencanaan. Alangkah indahnya apabila suami-isteri selalu bermusyawarah dalam merencanakan hal-hal yang dianggap penting dalam kehidupan berumah tangga, misalnya masalah pendidikan anak, tempat tinggal, dll. Kalau kita punya suatu rencana, jangan lupa hasilnya kita pasrahkan semua kepada Allah swt., itulah yang disebut tawakal.

"Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad (menghadapi suatu rencana) maka bertawakallah kepada Allah swt. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakkal." (Q.S. Ali Imran 3: 159)

4. Bermusyawarah
Suami adalah leader atau pemimpin dalam rumah tangga. Seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan-keputusan strategis. Alangkah mulia kalau suami sebagai pemimpin
selalu mengajak bermusyawarah kepada isteri dan anak-anaknya dalam mengambil keputusan-keputusan penting yang menyangkut urusan keluarga. Hindarkan diri dari sikap otoriter, insya Allah hasil musyawarah itu akan lebih baik.
"...Dan segala persoalan, diputuskan dengan musyawarah di antara mereka..."
(Q.S. Asy-Syuura 42 : 38)

5. Tolong menolong dalam kebaikan
Menurut Aisyah r.a., Rasulullah saw. sebagai suami selalu menolong pekerjaan isterinya. Beliau tidak segan untuk mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan wanita seperti mencuci piring/baju, menggendong anak, dll. Nah, kalau kita ingin membangun keluarga yang shaleh, maka suami harus berusaha meringankan beban isteri, begitu juga sebaliknya. Jadikan tolong menolong sebagai hiasan rumah tangga.

"Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran ...." (Q.S. Al-Maidah 4 : 2)

6. Senantiasa memenuhi janji.
Memenuhi janji merupakan bukti kemuliaan seseorang. Sedalam apapun ilmu kita, setinggi apapun kedudukan kita, tapi kalau sering menyalahi janji tentu orang tidak akan lagi percaya kepada kita. Bagaimana kita akan menjadi suami yang dihargai isteri dan anak-anak kalau kita sering menyalahi janji kepada mereka?

"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji." (Q.S. Al-Maidah 4:1)

7. Segera bertaubat bila terlanjur melakukan kesalahan
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, tak jarang suami atau isteri terjerumus pada kesalahan. Itu tidak dapat dipungkiri. Apabila suami/istri melakukan kesalahan, hendaklah segera bertaubat dari kesalahan itu.

"Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (Q.S. Ali 'Imran 3 : 135)

8. Saling Menasihati
Untuk membentuk keluarga yang shaleh, tentunya dibutuhkan sikap lapang dada dari masing-masing pasangan untuk dapat menerima nasihat ataupun memberikan nasihat kepada pasangannya.

"Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati dalam hal kesabaran." (Q.S. Al-'Ashr 103: 1-3)

9. Saling memberi maaf dan tidak segan untuk minta maaf kalau melakukan kekeliruan.

"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan." (Q.S. Ali 'Imran 3 : 134)

10. Suami selalu berprasangka baik
Suami-istri hendaknya selalu berprasangka baik terhadap pasangannya.Sesungguhnya prasangka baik akan lebih menentramkan hati, sehingga konflik dalam keluarga lebih dapat diminimalisir.

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain." (Q.S. Al-Hujurat 49 : 12)

11. Mempererat silaturrahmi dengan keluarga isteri atau suami.
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal." (Q.S. Al-Hujurat 49 : 13)

12. Melakukan ibadah secara berjamaah.
Dengan melaksanakan ibadah secara berjama'ah, ikatan batin antara suami-istri akan terasa lebih erat. Di samping itu, pahala yang dijanjikan Allah pun begitu besar.

"Shalat berjama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada Shalat sendiri-sendiri." (H.R. Mutafaq'Alaihi)

13. Mencintai keluarga isteri atau suami sebagaimana mencintai keluarga sendiri.
Berlaku adil atau tidak berat sebelah adalah hal mesti dijalankan oleh masing-masing pasangan agar tercipta suasana saling menghormati dalam rumah tangga.

"Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga mencintai saudaranya (keluarga, sahabat, dan sebagainya) seperti mencintai dirinya sendiri.", (HR. Muslim)

14. Memberi kesempatan kepada suami atau istri untuk menambah ilmu Kewajiban mencari ilmu melekat kepada siapa pun termasuk kepada suami isteri, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw.

"Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.", (HR. Muslim)

Comments

Artikel

Studi Kasus Penggunaan Ai (Machine Learning) Untuk Menganalisa Data Banjir DKI Jakarta

Analisis Data Historis Banjir di Jakarta (2008-2025) Menggunakan Python dan AI (IBM Granite Instruct) Untuk Memberikan Rekomendasi Mitigasi Kepada Pemerintah Daerah Propinsi Jakarta ( Studi kasus ini adalah Capstone Project oleh   ISPARMO   untuk course yang di adakan oleh  HACKTIV8 - Student Development Initiative wave 3 (Juni 2025),  Data Classification and Summarization Using IBM Granite,  [ONLINE] Data Batch 5) Project Overview Banjir merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang secara konsisten melanda DKI Jakarta hampir setiap tahun dan telah menjadi isu krusial yang berdampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan. Proyek ini bertujuan untuk menganalisis data historis kejadian banjir di DKI Jakarta dari periode 2008 hingga 2025 untuk mengidentifikasi pola dan tren utama bencana banjir (kapan dan di mana), menyajikan wawasan (insight) yang mendalam, dan memberikan rekomendasi strategis yang konkret dan bisa ditindaklanjuti (actionable) kepada Pemeri...

Telah Terjadi Gempa Banda Aceh 6,4 Skala Richter pada 7 Desember 2016

Telah Terjadi Gempa Aceh 6,4 Skala Richter pada 7 Desember 2016 yang mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur. Berikut pernyataan dari Kepala Stasiun Geofisika, Ibu ERIDAWATI, SE : Hari Rabu tanggal 7 Desember 2016 gempabumi tektonik mengguncang wilayah Banda Aceh  -  Pidie Jaya. Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempabumi terjadi pada pukul 05:03:36 WIB dengan kekuatan  M=6.4 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 5.19 LU dan 96.36 BT, pada kedalaman 10 km. Gempa bumi hampir dirasakan di seluruh wilayah provinsi Aceh dari Banda Aceh, Pidie Jaya, Lhosumawe, Meulaboh. Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat dirasakan di daerah Banda Aceh dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau (III-IV MMI). Di daerah ini guncangan gempabumi dilaporkan dirasakan oleh orang banyak, bahkan beberapa warga berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri. Terkait dengan peristiwa gempabumi ...

AI di Ruang Kelas: Ancaman atau Evolusi? Mengubah Peran Guru dan Murid di Era Digital

Permasalahan Kehadiran Generative Artificial Intelligence (AI) yang kini dapat diakses oleh siapa saja telah memicu gelombang kekhawatiran di dunia pendidikan. Para guru cemas, orang tua khawatir. Muncul pertanyaan-pertanyaan fundamental: Jika siswa bisa mendapatkan jawaban esai dalam hitungan detik, apakah mereka akan berhenti berpikir? Jika AI bisa menciptakan puisi atau karya seni, apakah kreativitas akan mati? Apakah kita sedang menuju generasi yang stagnan, yang hanya mahir menyalin dan menempel? Kekhawatiran ini sangat wajar, namun urgensinya kini semakin mendesak. Terlebih lagi dengan adanya kebijakan pemerintah yang akan segera mengintegrasikan AI dan coding ke dalam kurikulum nasional, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA . Fakta ini menegaskan bahwa kita tidak bisa lagi menghindari teknologi ini. Melihat AI hanya sebagai ancaman adalah sebuah pandangan yang sempit. Sejarah telah menunjukkan bahwa setiap kemunculan teknologi disruptif—mulai dari kalkulator hingga inte...